Waduk Jatiluhur sudah tidak asing lagi bagi pemancing di Jawa Barat. Waduk
yang terletak di Purwakarta ini ramai dikunjungi pemancing pada hari biasa
maupun hari libur. Banyak ragam jenis
ikan air tawar ada di perairan ini, tapi umumnya ikan Nila menjadi target yang
paling banyak diburu.
Lokasi Jatiluhur dapat dicapai dengan mudah baik melalui Kota Purwakarta, Padalarang maupun Tol Cipularang. Setelah melewati gerbang loket Area Wisata Waduk Jatiluhur, ikuti jalan sampai nanti terlihat tepian perairan. Anda dapat berhenti dan memancing dari situ atau jalan terus hingga ke tempat pemberangkatan perahu bila ingin memancing dari hostpot yang biasanya dipunyai pemilik perahu. Untuk perbekalan tambahan seperti alat pancing dan umpan cukup mudah didapat di sepanjang jalan menuju kawasan Wisata Jatiluhur.
Sama sekali tak sulit untuk menemukan bendungan yang punya nama resmi waduk Ir. H. Juanda tersebut. Dari jalan tol Purbaleunyi, keluar saja di pintu tol Ciganea (Km 84).
Lokasi Jatiluhur dapat dicapai dengan mudah baik melalui Kota Purwakarta, Padalarang maupun Tol Cipularang. Setelah melewati gerbang loket Area Wisata Waduk Jatiluhur, ikuti jalan sampai nanti terlihat tepian perairan. Anda dapat berhenti dan memancing dari situ atau jalan terus hingga ke tempat pemberangkatan perahu bila ingin memancing dari hostpot yang biasanya dipunyai pemilik perahu. Untuk perbekalan tambahan seperti alat pancing dan umpan cukup mudah didapat di sepanjang jalan menuju kawasan Wisata Jatiluhur.
Sama sekali tak sulit untuk menemukan bendungan yang punya nama resmi waduk Ir. H. Juanda tersebut. Dari jalan tol Purbaleunyi, keluar saja di pintu tol Ciganea (Km 84).
Hingga kini waduk ini telah mengalami
begitu banyak perkembangan – khususnya bagi kemajuan produksi ikan dan wisata
mancing. Rumah keramba apung sebagai tempat budidaya ikan, dan juga
rakit-rakit di pinggiran waduk, dibangun untuk memenuhi kebutuhan para
pemancing. Untuk memancing di atas rakit, angler dikenakan biaya Rp. 10.000.
Sementara buat menyeberang dengan perahu dihargai Rp. 25000, sampai Rp
40.000 tergantung jauh dekatnya spot mancing dan menyewa perahu sehari full membayar
sekitar Rp. 250.000 biasanya untuk mancing Casting.
Spot Mancing di waduk jati luhur banyak sekali yang paling ramai ada sekitar
beberapa lokasi berdasarkan dermaga penyebrangan Diantaranya adalah Dermaga serpis, Warung jeruk/galumpit,
kiaralawang, cilangohar, Citerbang, Parang gombong dan lainnya. Dari spot tersebut terbagi lagi
dalam area-area kecil tempat mancing .( mohon izin share untuk info lebih jelasnya tentang spot atau lapak mancingnya bisa dilihat di blog https://sahobipancing.blogspot.co.id/2018/02/spot-mancing-waduk-jatiluhur.html#more )
Pada kesempatan ini penulis akan berbagi cerita mancing di salah satu lokasi
(spot) di jati luhur yaitu Spot Karapyak .
Penulis bersama 5 orang rekan
pemancing berangkat dari Bandung pada hari jumat malam sekitar pukul 19.30 menuju lokasi spot Karapyak
, spot ini di bisa di lalui dari dermaga Serpis atau citerbang kebetulan penulis melalui dermaga serpis selain
perjalanan tidak terlalu jauh juga berada di sekitar dermaga wisata waduk
jatiluhur, perjalanan di tempuh sekitar 1,5 jam, Sekitar jam 21.00 kita sampai di dermaga serpis dan siap di
antar menuju lapak yang di tuju. Rencananya
kami akan menuju spot Astap tetapi setelah menanyakan ke pemilik perahu
yang mengantar ternyata Spot astap kedalaman airnya sedang naik sekitar 4
sampai 5meter, perlu di ketahui ketika kedalaman air di lapak sedang naik
kemungkinan tidak akan mendapatkan ikan pancingan idealnya kedalaman air 2
sampai 3 meter. Jadi kami selanjutnya berkeliling mencari lapak lainnya yang
kedalaman airnya tidak terlalu dalam, ternyata lapak-lapak lainnya sudah penuh
diisi pemancing-pemancing yang telah
datang dari siang harinya. Memang idealnya ketika mau berangkat mancing ke
daerah ini harus dari siang hari supaya kebagian lapak ( spot ) yang bagus (
maklum kita siangnya, ngantor dulu bro
jadi nggak bisa berangkat siang hari ).
Akhirnya kita memutuskan untuk mengisi lapak yang masih kosong dan kurang
familiar di kalangan pemancing alam
cirata/ jatilhur karena sering
boncos tidak mendapatkan ikan tetapi kalau beruntung suka ada ikan Nila badot (
ikan Nila ukuran besar di atas 2 Kg ) menurut rekan saya yang telah
berpengalaman mancing disegala medan . spot itu di spot karapyak dengan rakit yang sebagian telah di sisi pemancing lainnya
Sekitar pukul 22.00 kita sampai di
lapak buah, kemudian kami mempersiapkan peralatan mancing, lampu penerangan,
peralatan tidur( jadi kalau mau mancing di waduk apalagi ada acara menginap
kita harus mempersiapkan peralatan seperti tersebut selain perlatan mancing
) dan umpan .
Peralatan mancing yang di gunakan waduk
berbeda dengan yang biasa kita mancing di kolam atau di laut, biasanya
pemancing membawa minimal 5 tacle atau joran yang digunakan berbarengan
sekaligus. Untuk dudukan joran, digunakan palang kayu sepanjang 1 meter. Dudukan yang biasa
disebut timbangan tersebut berfungsi sebagai titik tumpu joran, hingga punya
berat yang seimbang, baik bagian depan maupun belakangnya. Dengan posisi
seperti itu pergerakan terkecil sekalipun dapat diamati dengan seksama.
“Biasanya para anglers jika
memancing di rakit kebanyakan pakai joran fiber 75 – 120cm dengan gulungan
senar kayu. Jika memancing landbase biasanya menggunakan joran tegeg dengan
panjang 4 -5 meter, dengan senar size 6 – 10 Lbs,”. Saat memancing, disarankan
juga membawa timah pemberat dalam beberapa ukuran, juga pelampung dan
stopper-nya.
Soal umpannya yang paling umum
adalah jenis lumut (di sekitar Jatiluhur biasa disebut lukut). Cacing dan
menggunakan umpan lainnya seperti geleng racikan .Mengenai umpan tidak usah dikhawatirkan. Di sepanjang menuju lokasi
banyak pedagang peralatan pancing
beserta aneka lumut berjejer menawarkan dagangannya, seperti Cacing, lukut air,
lukut balong, atau lukut sawah.
Och kita kembali ke cerita … Ketika
hari menjelang larut malam setelah semua anglers menempati rakitnya
masing-masing dan semua peralatan selesai di pasang, kita menunggu ikan menghampiri umpan yang di
pasang joran, sambil menunggu tersebut kita bercengkrama dan bersenda gurau
sambil menikmati pemandangan alam di waktu malam yang begitu indahnya (
subhanallah betapa indahnya ciptaan Tuhan ) . dan ada rekan-rekan anglers yang tidur untuk mempersiapkan mancing esok
paginya .
Pada lapak tertentu kadang ikan bisa
makan umpan pada malam hari tergantung suhu air di tempat tersebut, tetapi
biasanya waktu yang paling bagus ikan memakan umpan yaitu esok paginya dari
sekitar jam 06.00 pagi sampai jam 16.00 menjelang sore .
Pada malam hari kita sebagian
anglers hanya mendapatkan ikan kecil-kecil yang dianggap parasit oleh para
anglers seperti ikan red devil, golsom, dan ikan kecil lainnya . keesokan
harinya barulah rekan-rekan anglers baru mendapatkan ikan yang di harapkan
seperti ikan nila dan ikan mas meskipun ukurannya tidak sesuai harapan .
Sekitar pukul 09.00 pagi rekan
anglers baru membuahkan hasil mendapat ikan mas yang ukurannya lumayan besar
tapi masih di bawah 0.5 kg di susul oleh
penulis kemudian anglers lainnya strike ikan mas ukur ¾ kg . selanjutnya anglers lainnya yaitu mendapatkan ikan nila
yang lumayan besar sekitar ukuran 1.5 Kg . perlu di ketahui waktu itu kita menggunakann
umpan cacing untuk mendapatkan ikan nila dan umpan racikan geleng untuk umpan
ikan mas atau nila
Sekitar pukul 11.00 siang baru selagi nyantai ngobrol penulis baru mendapatkan ikan Nila badot
ukuran sekitar 2,5 kg,umpan yang diguankan yaitu umpan lumut , pada kesempatan
itu penulis baru merasakan sensasi yang luar biasa menarik ikan yang ukuran
besar dengan joran dan tali kenur ukuran kecil susah sekali di lukiskan dengan
kata-kata mungkin para anglers pembaca
sekalian pernah merasakan sensasinya …pokona asik banget …. Sampai lutut
gemetaran .. . dan anglers yang lainnya juga mendapatkan ikan nila cukup besar .
Akhirnya kami mancing selesai
sekitar pukul 16.00 sore , sambil menunggu kedatangan perahu jemputan,
kita membereskan semua peralatan pancing
dan peralatan lainnya .
Demikian sekilas cerita kami mancing
di salah satu lokasi di waduk jati luhur … apabila rekan-rekan anglers pembaca
mempunyai cerita memancing silahkan kirimkan ke
kami …nanti kami akan memposting di web ini ….
Salam Gentakkkk……………….!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar