Ketika memancing ikan baik itu di alam liar seperti waduk/bendungan sungai atau di kolam pemancingan sebagai pemancing tentunya mendambakan ikan yang banyak ( netter) dari hasil pancingan, disamping dapat indukan pula, hal ini jelas memerlukan pengetahuan tentang ilmu memancing .
Nah, Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan lebih dalam,
khususnya pengaruh pH air kolam, suhu,
kelembapan air tempat pemancingan terhadap pola makan ikan yang berpengaruh
terhadap aroma umpan yang cocok untuk di
pakai .
Untuk mengukur Ph air tempat mincing saya biasanya membawa kertas lakmus asam dan
basa, bagusnya sech bawa alat ukurnya tetapi di bawah ini ada cara yang lebih
sederhana .
Caranya yaitu dengan mencium atau memegang air tempat mancing ,biasanya kalo agak berlendir dan bau nyengat ph nya tinggi atau cara lain biasanya pesan teh atau susu minum,setelah itu setengahnya campur dengan air tempat mancing, lihat perubahan warna dan kandungan minyaknya, apabila cepat ke permukaan air maka biasanya pH tinggi, campuran air teh atau susu dengan air kolam yang kandungan minyaknya banyak cepat sekali ke permukaan dan warnanya agak hitam hal tiu menandakan ph nya tinggi sekali diatas 9 .
Caranya yaitu dengan mencium atau memegang air tempat mancing ,biasanya kalo agak berlendir dan bau nyengat ph nya tinggi atau cara lain biasanya pesan teh atau susu minum,setelah itu setengahnya campur dengan air tempat mancing, lihat perubahan warna dan kandungan minyaknya, apabila cepat ke permukaan air maka biasanya pH tinggi, campuran air teh atau susu dengan air kolam yang kandungan minyaknya banyak cepat sekali ke permukaan dan warnanya agak hitam hal tiu menandakan ph nya tinggi sekali diatas 9 .
Dari hasil pengamatan saya pengaruh umpan dan kelembapan udara di
beberapa tempat mancing yang saya datangi ,yang memiliki pH air rata-rata 6,1 s/d 9,2 dan suhu 27 C s/d 30 derajat C , hasilnya
sebagai berikut .:
1. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C dan kelembapan sekitar 83 % saat kondisi pH air 7,0 aroma umpan soft dan amis maupun keras ikan l tetap berselara selera makan .
2. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C kelembapan 83 % , namun kondisi ph air diatas 9,0 umpan soft kurang diminati, ikan lebih menyukai aroma asem dan wangi / amis yg menyegak
3. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C, pH air diatas 9,0 dan kelembapan diatas 85 % umpan soft dan amis kurang diminati , ikan lebih menyukai aroma keras dan wangi menyegak
1. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C dan kelembapan sekitar 83 % saat kondisi pH air 7,0 aroma umpan soft dan amis maupun keras ikan l tetap berselara selera makan .
2. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C kelembapan 83 % , namun kondisi ph air diatas 9,0 umpan soft kurang diminati, ikan lebih menyukai aroma asem dan wangi / amis yg menyegak
3. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C, pH air diatas 9,0 dan kelembapan diatas 85 % umpan soft dan amis kurang diminati , ikan lebih menyukai aroma keras dan wangi menyegak
4. Ketika suhu dibawah 27 derajat C , kelembapan 85 % , pH
air 9,0 lebih dominan umpan keras dan amis menyengat yang diminati ikan
5. Ketika suhu dibawah 27 derajat C , kelembapan dibawah 80 % , pH air diatas 7,0 umpan dengan aroma keras dan umpan soft dengan dosis tinggi diminati Ikan
6. Ketika suhu diatas 28 derajat C , kelembapan 85 % , pH air 7,0 umpan soft dan umpan beraroma amis segar lebih dominan diminati ikan .
untuk mengatasi kelembapan udara terutama pada malam hari, hujan dan tempat di daerah dingin ( range kelembapan 54 % -75 % ), saya mendapatkan tips dari salah satu jawara mancing di bandung , apabila menggunakan umpan aroma umpan tetap stabil dan baunya tidak cepat hilang dan penggunaan pelet bom perlu disiasati dengan dicampur oplosan untuk mengumpulkan ikan .
5. Ketika suhu dibawah 27 derajat C , kelembapan dibawah 80 % , pH air diatas 7,0 umpan dengan aroma keras dan umpan soft dengan dosis tinggi diminati Ikan
6. Ketika suhu diatas 28 derajat C , kelembapan 85 % , pH air 7,0 umpan soft dan umpan beraroma amis segar lebih dominan diminati ikan .
untuk mengatasi kelembapan udara terutama pada malam hari, hujan dan tempat di daerah dingin ( range kelembapan 54 % -75 % ), saya mendapatkan tips dari salah satu jawara mancing di bandung , apabila menggunakan umpan aroma umpan tetap stabil dan baunya tidak cepat hilang dan penggunaan pelet bom perlu disiasati dengan dicampur oplosan untuk mengumpulkan ikan .
Faktor- faktor kekeruhan dan yang dapat
menimbulkan warna dalam air ditentukan oleh:
a. Benda-benda halus yang disuspensikan (seperti lumpur dsb).
b. Jasad-jasad renik yang merupakan plankton.
c. Warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari
daun-daun tumbuhan yang terektrak).
Air yang keruh dapat menyebabkan:
a. rendahnya kemampuan daya ikat oksigen;
b. berkurangnya batas pandang ikan;
c. selera makan ikan berkurang, sehingga efisiensi pakan rendah; serta
d. ikan sulit bernafas karena insangnya tertutup oleh partikel- partikel
lumpur.
Faktor -faktor yang mempengaruhi suhu
air
Air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak
mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas
jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan
volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara.
Pada perairan yg lebih dangkal akan menunjukkan fluktuasi suhu air yang lebih
besar dari pada perairan yang yg lebih dalam. Sedangkan organisme memerlukan
suhu yang stabil atau fluktuasi suhu yang rendah. Agar suhu air suatu perairan
berfluktuasi rendah maka perlu adanya penyebaran suhu. Hal tersebut tercapai secara
sifat alam antara lain sebagai berikut.
• Penyerapan (absorbsi) panas matahari pada bagian permukaan air.
• Angin, sebagai penggerak permindahan massa air.
• Aliran vertikal dari air itu sendiri, terjadi bila disuatu perairan terdapat
lapisan suhu air yaitu lapisan air yang bersuhu rendah akan turun mendesak
lapisan air yang bersuhu tinggi naik ke-permukaan perairan. Selain itu, suhu
air sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen terlarut di dalam air. Jika suhu
tinggi, air akan lebih lekas jenuh dengan oksigen dibanding dengan suhunya
rendah.
Suhu air pada suatu perairan dapat dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude),
ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam satu hari, penutupan
awan, aliran dan kedalaman air. Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan
viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan
gas dalam air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan kolam ikan yang sehat, Anda harus menjaga kondisi airnya
dalam keadaan selalu baik dan sehat. Kondisi air kolam sehat akan membuat ikan
tidak mudah sakit.
Setidaknya ada empat parameter kualitas
air yang perlu diperhatikan agar kolam Anda selalu dalam kondisi sehat.
Empat parameter itu meliputi suhu air, keasaman dan kebasaan, kandungan
oksigen, dan kandungan garam. Simak catatan tentang empat parameter tersebut:
1.Suhu air
Suhu air bisa mempengaruhi pertumbuhan vegetasi air dan permintaan oksigen di
dalam kolam. Peningkatan suhu air akan menyebabkan oksigen berkurang. Selain
itu, tanaman dan ikan akan membutuhkan oksigen lebih banyak karena tingkat
respirasinya meningkat.
Pada dasarnya, ikan seperti ikan lokal tidak memiliki masalah dengan suhu.
Umumnya, ikan kuat menghadapi perubahan suhu. Hanya, jika ikan didatangkan dari
luar, maka harus beradaptasi dengan air di Indonesia.
Perubahan suhu air bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan ikan. Semakin dingin,
maka nafsu makan dan pertumbuhannya justru melambat.
Dalam kondisi ini apabila jumlah umpan masuk ke dalam kolam terlalu banyak dan
tidak dimakan akan membusuk dan membuat air terkontaminasi.
2. Keasaman dan kebasaan
Keasaman atau kebasaan air diukur dengan pH meter. Keasaman adalah salah satu
faktor penting kualitas air yang mempengaruhi kesehatan ikan.
Derajat keasaman diukur oleh kuantitas hidrogen dan hidroksil yang ada di air
kolam. Skala pengukurannya dari 1 - 14. Jika ion hidrogen terlalu banyak maka
pH terlalu asam. Sedangkan jika hidroksilnya lebih tinggi maka air terlalu
basa.
Air kolam ikan umumnya membutuhkan derajat keasaman 6,9 - 8. Angka ini
mendekati nilai normal derajat keasaman. Ada banyak kemungkinan mengapa nilai
pH di bawah atau di atas nilai normal. Seperti banyaknya asam karbon dari sisa
metabolisme ikan, hal ini dipicu filter yang tidak bekerja baik, serta air
kolam tidak rutin diganti.
3.Kandungan oksigen
Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi. Kurang kadar oksigen, maka akan
menyebabkan kematian ikan.
Kandungan oksigen terkait suhu air, sehingga apabila ada kenaikan suhu air,
maka kandungan oksigennya turun, dan demikian sebaliknya. Turunnya kadar
oksigen bisa disebabkan jumlah tanaman air yang tidak seimbang.
Banyaknya ikan di dalam kolam, serta sirkulasi air yang tidak baik saat masuk
ke dalam filter juga menyumbang berkurangnya oksigen. Untuk menjaga kestablian
kadar oksigen, buatlah sistem aerasi yang baik.
4.Kandungan garam
Meski kolam ikan berisi air tawar, kandungan airnya boleh mengandung sedikit
garam. Guna garam untuk menetralkan zat amonia dan nitrat.
Amonia adalah limbah yang dihasilkan melalui pembusukan kotoran ikan. Dalam
kadar tertentu dapat membahayakan ikan tersebut. Kadar garam yang diijinkan
adalah 0,15 - 0,20 persen. Kandungan garam terlalu tinggi bisa merusak tanaman
air, juga mengganggu kerja batu zeolit pada filter.
Demikian penjelasan tentang pengaruh Ph air terhadap pola makan ikan ... salam melendoy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar