Rabu, 25 April 2018

6 Kondisi Suhu, Ph air, kelembapan pada air Waduk, Sungai, Kolam pemancingan terhadap aroma umpan ikan yang cocok untuk di pakai .


Ketika memancing ikan baik itu di alam liar seperti waduk/bendungan sungai atau di kolam pemancingan  sebagai pemancing tentunya mendambakan  ikan yang banyak ( netter) dari hasil pancingan, disamping  dapat indukan pula, hal ini jelas memerlukan pengetahuan tentang ilmu memancing .

Nah, Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan lebih dalam, khususnya  pengaruh pH air kolam, suhu, kelembapan air tempat pemancingan terhadap pola makan ikan yang berpengaruh terhadap  aroma umpan yang cocok untuk di pakai .
Untuk mengukur Ph air tempat mincing  saya biasanya membawa kertas lakmus asam dan basa, bagusnya sech bawa alat ukurnya tetapi di bawah ini ada cara yang lebih sederhana .



 Caranya yaitu  dengan mencium atau memegang  air tempat mancing ,biasanya kalo agak berlendir dan bau nyengat ph nya tinggi atau cara lain biasanya pesan teh atau susu minum,setelah itu  setengahnya  campur dengan air tempat mancing, lihat perubahan warna dan kandungan minyaknya, apabila  cepat ke permukaan air maka biasanya  pH tinggi,  campuran air teh atau susu dengan air kolam yang kandungan minyaknya banyak cepat sekali  ke permukaan dan warnanya agak hitam hal tiu menandakan ph nya tinggi sekali diatas 9 .
Dari hasil pengamatan saya  pengaruh umpan dan kelembapan udara di beberapa tempat mancing yang saya datangi ,yang memiliki pH air rata-rata  6,1 s/d  9,2 dan suhu 27 C s/d 30 derajat C , hasilnya sebagai berikut .:

1. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C dan kelembapan sekitar 83 % saat kondisi pH air 7,0 aroma umpan soft dan amis maupun keras ikan l tetap berselara selera makan .

2. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C kelembapan 83 % , namun kondisi ph air diatas 9,0 umpan soft kurang diminati, ikan  lebih menyukai aroma asem dan wangi / amis yg menyegak

3. Pada kondisi normal suhu kira-kira 28 derajat C, pH air diatas 9,0 dan kelembapan diatas 85 % umpan soft dan amis kurang diminati , ikan  lebih menyukai aroma keras dan wangi menyegak
4. Ketika suhu dibawah 27 derajat C , kelembapan 85 % , pH air 9,0 lebih dominan umpan keras dan amis menyengat yang diminati ikan  

5. Ketika suhu dibawah 27 derajat C , kelembapan dibawah 80 % , pH air diatas 7,0 umpan dengan aroma keras dan umpan soft dengan dosis tinggi diminati Ikan

6. Ketika suhu diatas 28 derajat C , kelembapan 85 % , pH air 7,0 umpan soft dan umpan beraroma amis segar lebih dominan diminati ikan .

untuk mengatasi kelembapan udara terutama pada malam hari, hujan dan tempat di daerah dingin ( range kelembapan 54 % -75 % ), saya  mendapatkan tips dari salah satu jawara mancing di bandung , apabila menggunakan umpan aroma umpan tetap stabil dan baunya tidak cepat hilang dan penggunaan pelet bom perlu disiasati dengan dicampur oplosan untuk mengumpulkan ikan  .

Faktor- faktor kekeruhan dan yang dapat menimbulkan warna dalam air ditentukan oleh:
a. Benda-benda halus yang disuspensikan (seperti lumpur dsb).
b. Jasad-jasad renik yang merupakan plankton.
c. Warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari daun-daun tumbuhan yang terektrak).
Air yang keruh dapat menyebabkan:
a. rendahnya kemampuan daya ikat oksigen;
b. berkurangnya batas pandang ikan;
c. selera makan ikan berkurang, sehingga efisiensi pakan rendah; serta
d. ikan sulit bernafas karena insangnya tertutup oleh partikel- partikel lumpur.
Faktor -faktor yang mempengaruhi suhu air
Air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada udara. Artinya untuk naik 1° C, setiap satuan volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih banyak dari pada udara.
Pada perairan yg lebih dangkal akan menunjukkan fluktuasi suhu air yang lebih besar dari pada perairan yang yg lebih dalam. Sedangkan organisme memerlukan suhu yang stabil atau fluktuasi suhu yang rendah. Agar suhu air suatu perairan berfluktuasi rendah maka perlu adanya penyebaran suhu. Hal tersebut tercapai secara sifat alam antara lain sebagai berikut.
• Penyerapan (absorbsi) panas matahari pada bagian permukaan air.
• Angin, sebagai penggerak permindahan massa air.
• Aliran vertikal dari air itu sendiri, terjadi bila disuatu perairan terdapat lapisan suhu air yaitu lapisan air yang bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik ke-permukaan perairan. Selain itu, suhu air sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen terlarut di dalam air. Jika suhu tinggi, air akan lebih lekas jenuh dengan oksigen dibanding dengan suhunya rendah.
Suhu air pada suatu perairan dapat dipengaruhi oleh musim, lintang (latitude), ketinggian dari permukaan laut (altitude), waktu dalam satu hari, penutupan awan, aliran dan kedalaman air. Peningkatan suhu air mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evaporasi dan volatisasi serta penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2, CH4, dan sebagainya.
Untuk mendapatkan kolam ikan yang sehat, Anda harus menjaga kondisi airnya dalam keadaan selalu baik dan sehat. Kondisi air kolam sehat akan membuat ikan tidak mudah sakit.
Setidaknya ada empat parameter kualitas air yang perlu diperhatikan agar kolam Anda selalu dalam kondisi sehat.
Empat parameter itu meliputi suhu air, keasaman dan kebasaan, kandungan oksigen, dan kandungan garam. Simak catatan tentang empat parameter tersebut:
1.Suhu air
Suhu air bisa mempengaruhi pertumbuhan vegetasi air dan permintaan oksigen di dalam kolam. Peningkatan suhu air akan menyebabkan oksigen berkurang. Selain itu, tanaman dan ikan akan membutuhkan oksigen lebih banyak karena tingkat respirasinya meningkat.
Pada dasarnya, ikan seperti ikan lokal tidak memiliki masalah dengan suhu. Umumnya, ikan kuat menghadapi perubahan suhu. Hanya, jika ikan didatangkan dari luar, maka harus beradaptasi dengan air di Indonesia.
Perubahan suhu air bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan ikan. Semakin dingin, maka nafsu makan dan pertumbuhannya justru melambat.
Dalam kondisi ini apabila jumlah umpan masuk ke dalam kolam terlalu banyak dan tidak dimakan akan membusuk dan membuat air terkontaminasi.
2. Keasaman dan kebasaan
Keasaman atau kebasaan air diukur dengan pH meter. Keasaman adalah salah satu faktor penting kualitas air yang mempengaruhi kesehatan ikan.
Derajat keasaman diukur oleh kuantitas hidrogen dan hidroksil yang ada di air kolam. Skala pengukurannya dari 1 - 14. Jika ion hidrogen terlalu banyak maka pH terlalu asam. Sedangkan jika hidroksilnya lebih tinggi maka air terlalu basa.
Air kolam ikan umumnya membutuhkan derajat keasaman 6,9 - 8. Angka ini mendekati nilai normal derajat keasaman. Ada banyak kemungkinan mengapa nilai pH di bawah atau di atas nilai normal. Seperti banyaknya asam karbon dari sisa metabolisme ikan, hal ini dipicu filter yang tidak bekerja baik, serta air kolam tidak rutin diganti.
3.Kandungan oksigen
Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi. Kurang kadar oksigen, maka akan menyebabkan kematian ikan.
Kandungan oksigen terkait suhu air, sehingga apabila ada kenaikan suhu air, maka kandungan oksigennya turun, dan demikian sebaliknya. Turunnya kadar oksigen bisa disebabkan jumlah tanaman air yang tidak seimbang.
Banyaknya ikan di dalam kolam, serta sirkulasi air yang tidak baik saat masuk ke dalam filter juga menyumbang berkurangnya oksigen. Untuk menjaga kestablian kadar oksigen, buatlah sistem aerasi yang baik.
4.Kandungan garam
Meski kolam ikan berisi air tawar, kandungan airnya boleh mengandung sedikit garam. Guna garam untuk menetralkan zat amonia dan nitrat.
Amonia adalah limbah yang dihasilkan melalui pembusukan kotoran ikan. Dalam kadar tertentu dapat membahayakan ikan tersebut. Kadar garam yang diijinkan adalah 0,15 - 0,20 persen. Kandungan garam terlalu tinggi bisa merusak tanaman air, juga mengganggu kerja batu zeolit pada filter.
Demikian penjelasan tentang pengaruh Ph air terhadap pola makan ikan ... salam melendoy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar